Mendukung Israel, Kamala Harris Kalah di Negara Bagian Komunitas Arab-Muslim
WASHINGTON — Menurut Associated Press, kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris kalah di negara bagian Michigan Amerika Serikat (AS), yang menjadi tempat suara komunitas Arab dan Muslim.
Melansir laman Anadolu Agency, Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump mengamankan 15 suara elektoral di negara bagian. Tempat mayoritas Muslim Amerika merasa dikhianati dengan dukungan tanpa syarat pemerintahan Biden-Harris untuk Israel, yang telah menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina di Gaza.
Trump melampaui 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan presiden AS 2024, pada Rabu (6/11/2024).
Ia mengalahkan Harris dalam pemilihan Selasa (5/11/2024), memenangkan 292 suara Electoral College dan mengamankan posisinya sebagai presiden ke-47 negara itu. Sementara Harris memperoleh 224 suara.
Di samping itu Trump juga mengungguli Harris dengan sekitar lima juta suara dalam penghitungan suara umum, memperoleh sekitar 71 juta suara. Ia memenangi beberapa negara bagian kunci, termasuk North Carolina, Georgia, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan, serta Indiana, Kentucky, West Virginia, Florida, Tennessee, South Carolina, Oklahoma, Mississippi, Alabama, Arkansas, North Dakota, South Dakota, Wyoming, Nebraska, Louisiana, Ohio, Texas, Missouri, Utah, Montana, Kansas, Iowa, dan Idaho.
Sementara Trump juga telah mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika, “Atas kehormatan luar biasa terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45,” kata dia. Ini merujuk pada masa jabatan sebelumnya, 2017-2021, sebelum Joe Biden menang selama empat tahun sebagai presiden AS ke-46.
“Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika yang akan memungkinkan kita untuk membuat Amerika hebat lagi,” kata Trump.
Kemenangan ini menjadikan Trump sebagai presiden AS kedua yang menjabat tidak berturut-turut. Setelah Grover Cleveland, yang menjabat dua periode terpisah pada akhir 1800-an, dengan Presiden Benjamin Harrison di antaranya.
Pemilu 2024 juga menguntungkan partai Republik secara keseluruhan. Hal ini karena mereka mengalihkan keseimbangan kekuasaan dari Demokrat dengan menguasai Senat AS dengan perolehan suara 52 berbanding 42, dengan beberapa pemilihan masih dihitung, tetapi hanya 51 yang dibutuhkan untuk menguasai mayoritas.