PBB: Timur Tengah Berbahaya bagi Jurnalis
NEW YORK — Timur Tengah disebut sebagai salah satu tempat paling berbahaya bagi jurnalis. Hal ini disampaikan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk dalam sebuah pernyataan pada Jumat (1/11/2024).
“(Timur Tengah telah menjadi) salah satu tempat paling berbahaya bagi jurnalis,” kata Volker Turk memperingati Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis yang jatuh pada 2 November, dilansir dari laman Anadolu Agency.
“(Jurnalis) adalah mata dan telinga dunia yang sedang bergejolak, dan suara para korban dalam krisis,” lanjutnya.
Turk mengatakan, serangan terhadap jurnalis meningkat, dan mereka dibunuh, dilecehkan, diintimidasi, dipenjara atau dibungkam dari Gaza dan Ukraina hingga Sudan, Myanmar, dan seterusnya.
“Pada tahun 2023, 71 jurnalis dan pekerja media terbunuh, dan lebih dari 300 dipenjara. Sering kali menjadi sasaran pelecehan daring yang dapat meningkat menjadi kekerasan fisik,” kata Turk
“Secara khusus, konflik yang menghancurkan saat ini telah menjadikan Timur Tengah salah satu tempat paling berbahaya bagi jurnalis, yang mengakibatkan jumlah korban yang mengkhawatirkan di antara pekerja media,” lanjut Turk.
Menurut Turk, kekebalan hukum atas serangan terhadap jurnalis merusak keadilan, dan lebih dari delapan dari sepuluh pembunuhan jurnalis tidak dihukum. Dia menyerukan kepada pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk mencegah serangan, melindungi jurnalis, dan mengadili mereka yang bertanggung jawab.
“Jumlah korban yang sangat tinggi bagi jurnalis Palestina. Mereka harus dilindungi dengan lebih baik,” kata Turk.