27 Desember 2024
flea-angry-man-wearing-gray-600nw-1404732635

Menahan Emosi dok.shuttershock

JAKARTA — Seseorang yang menahan emosi dapat menyebabkan penyakit stroke, benarkah demikian? Bagaimana islam memandang hal ini?

“Ustadz, katanya kalau kita menahan emosi nanti jadi stroke, maka emosi harus diapain? Harus diluapkan, supaya? Plong. Kata siapa? Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu alaihi wasallam itu mengajarkan kita untuk menahan emosi,” kata Pendakwah, Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi’i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA dalam video singkatnya.

Ustadz Abdullah Zaen mengungkapkan, menahan emosi yang dibenarkan yakni melupakan dan memaafkan seseorang atas kesalahannya. Hal ini lah yang diajarkan di dalam agama Islam.

“Tapi kan jadinya kependam Ustadz, Nah itu yang tidak benar. Menahan emosi itu artinya melupakan dan memaafkan, yang bikin stroke itu adalah nggak mau melupakan dan nggak mau memaafkan alias memendam dendam. Jadi ini bukan yang bikin stroke itu menahan emosinya, yang bikin stroke karena dia itu tidak mau memaafkan sekaligus tidak mau melupakan, akhirnya disimpan dendam di dalam hati, yaiyalah 50 tahun setiap hari dia nambah dendam ya stroke,” papar Ustadz Abdullah.

Adapun terdapat beberapa keutamaan bagi muslim yang dapat menahan marahnya. Sikap sabar dengan menahan amarah dapat berbuah pahala. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ

اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي أَيِّ الْحُورِ شَاءَ

“Barangsiapa yang menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, niscaya Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan para makhluk sampai dipilihkan untuknya dari bidadari yang ia kehendaki” (HR. Ahmad).

Di samping itu dengan melatih kesabaran dan memaafkan merupakan bagian dari iman. Berikan maaf pada mereka yang menyakiti diri Anda.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ». رواه مسلم “

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian” (HR Muslim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *