Ini Kata Legislator terkait Retret Kabinet Merah Putih
JAKARTA — Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan mengapresiasi pembekalan Retret Kabinet Merah Putih (KMP) di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah pada 25-27 Oktober. Hal ini dinilainya sebagai momentum untuk memperkuat soliditas dan kesinergisan para anggotanya.
“Acara retret tersebut merupakan momen untuk memperkuat soliditas dan sinergisitas antar-menteri dalam Kabinet Merah Putih. Dengan melakukan kegiatan bersama di lingkungan yang berbeda, diharapkan dapat meningkatkan kekompakan dan pemahaman yang lebih baik antaranggota kabinet,” kata Aher, dikutip dari laman DPR RI.
Dia mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran begitu kompleks, mulai dari persoalan dinamika politik global hingga tantangan ekonomi yang serba sulit. “Tentu memerlukan kesatuan sikap dan pandangan, bagaimana mengatasi persoalan itu semua,” ucap politisi Fraksi PKS ini.
Selain itu, dia menilai pembekalan anggota KMP di Akmil, Magelang, juga dilakukan agar dapat menekan potensi egosektoral antar-kementerian. “Saya paham, jumlah kementerian saat ini sangat besar, ada sekitar 53 kementerian dan lembaga setingkat kementerian. Tantangan utamanya adalah koordinasi lintas sektoral yang selama ini masih bermasalah, masih adanya problem ego sektoral,” kata Aher.
Aher menilai, dengan gaya kepemimpinan Presiden Prabowo yang berlatar belakang militer, menurutnya tentu para menteri perlu dikondisikan dengan gaya kepemimpinan beliau sehingga potensi egosektoral dapat diminimalisasi. Sementara terkait anggapan cara-cara militeristik yang digunakan oleh pemerintahan Prabowo, dia menilai bahwa hal itu bergantung pada perspektif masing-masing pihak.
“Terkait pandangan pemerintahan rasa militer, sepertinya dari perspektif mana kita melihat. Mungkin itu cara beliau dengan latar belakangnya dalam upaya mendisiplinkan para menterinya, menyamakan persepsi, dan bagaimana bersikap yang tepat,” kata Aher.
Di sisi lain, dia memandang bahwa Prabowo memperhatikan nilai-nilai demokrasi, yang tampak dari pidato perdana yang disampaikan-nya usai dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI pada Ahad (20/10/2024).
“Demokrasi yang cocok dan khas dengan kepribadian Indonesia. Ini yang perlu terus kita ingatkan ke beliau agar terus menghargai pendapat-pendapat yang muncul dari seluruh komponen bangsa sebagai kontribusi dalam memperkuat bangsa dan negara, dan sekaligus juga akan memperkuat pemerintahan Pak Prabowo,” papar dia.
Sebelumnya Prabowo menjelaskan, Retreat ini disebut tidak bermaksud militeristik atau bersifat militer.
“The military way, inti dari semua perusahaan adalah disiplin. Kedua, kesetiaan. Saya benar-benar minta saudara tidak setia kepada Prabowo, tetapi setia kepada bangsa dan negara Indonesia,” kata Prabowo dikutip dari laman Kantor Berita Antara.
Prabowo menjelaskan bahwa agenda retreat yang meliputi latihan dan pengarahan kepada Kabinet Merah Putih merupakan cara militer yang biasa dilakukan di pemerintahan maupun perusahaan-perusahaan untuk menyelaraskan kedisiplinan maupun kesetiaan kepada bangsa dan negara.