Presiden Kuba Pimpin Aksi Solidaritas Palestina
HAVANA — Ribuan warga Kuba turun ke jalan di Havana pada Senin (14/10/2024) dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, dan mengutuk serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan Lebanon. Pawai protes tersebut dipimpin oleh Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel, bersama dengan sejumlah menteri, pemimpin partai dan organisasi.
Melansir laman Middle East Monitor, Mahasiswa kedokteran Palestina yang ditampung oleh pemerintah Kuba juga berpartisipasi dalam pawai tersebut. Akun resmi kepresidenan Kuba, X, menerbitkan foto-foto pawai yang memperlihatkan Presiden Diaz-Canel mengenakan keffiyeh Palestina. Spanduk besar di bagian depan pawai bertuliskan “Hidup Palestina Merdeka”.
“Untuk lebih dari 16 ribu anak yang terbunuh di Gaza, untuk lebih dari 11.000 wanita yang terbunuh, juga untuk rakyat Lebanon yang telah melawan untuk mendukung tetangga mereka dan hari ini berada di bawah rudal Zionis. Kuba menyelenggarakan pawainya hari ini,” cuit kepresidenan tersebut.
“Di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, negara yang memasok senjata kepada Israel untuk membunuh orang-orang tak berdosa, warga Kuba menuntut agar perang segera diakhiri,” lanjutnya.
Mahasiswa Palestina Mohammed Sawan menunjukkan bahwa setahun penuh telah berlalu, di mana Gaza tidak menikmati satu hari pun kedamaian atau ketenangan.
“Selain itu, rakyat kami di Tepi Barat menderita serangan setiap hari, sementara dunia tetap lumpuh dan tidak mampu menghentikan tragedi ini,” sebutnya.
Dalam pidatonya di pawai, di Panggung Anti-Imperialis tepat di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Sawan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kuba atas posisi tegas dalam mendukung Palestina.
“Kami di sini untuk mendukung tuntutan rakyat Palestina, demi kedaulatan dan kebebasan mereka, dan untuk menentang kampanye genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina,” kata mahasiswa hubungan internasional asal Kuba, Michel Marino.
Adapun Pawai tersebut dijadwalkan akan diadakan pada 7 Oktober, akan tetapi ditunda karena Badai Milton yang menyebabkan banjir di ibu kota Kuba, Havana, tempat pawai tersebut dijadwalkan.