Serangan Israel pada Pasukan Perdamaian, Ini Kata Menhan AS
WASHINGTON — Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyuarakan kekhawatirannya tentang serangan Israel terhadap posisi Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) di Lebanon selatan selama panggilan telepon Sabtu (12/10/2024) dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Serangan Israel pekan ini melukai lima pasukan penjaga perdamaian PBB dan dua tentara Lebanon.
“(Austin) menyatakan kekhawatirannya yang mendalam tentang laporan bahwa pasukan Israel menembaki posisi penjaga perdamaian PBB di Lebanon serta oleh laporan kematian dua tentara Lebanon,” kata juru bicara Pentagon Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Anadolu Agency.
“Menteri sangat menekankan pentingnya memastikan keselamatan dan keamanan pasukan UNIFIL dan Angkatan Bersenjata Lebanon dan menegaskan kembali perlunya beralih dari operasi militer di Lebanon ke jalur diplomatik sesegera mungkin,” lanjutnya.
Di samping itu, Menteri pertahanan juga mengangkat situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza selama panggilan telepon. Dia menekankan bahwa langkah-langkah harus diambil untuk mengatasinya.
“Menteri tersebut menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat yang teguh, abadi, dan kuat terhadap keamanan Israel. Ia mengakui Yom Kippur dan perlunya membawa kembali semua sandera ke keluarga mereka sesegera mungkin,” sebut pernyataan itu.
Adapun Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap target Hizbullah semenjak 23 September. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 1.411 korban, melukai lebih dari 3.970 orang, dan menyebabkan lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.
Kampanye udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah semenjak dimulainya serangannya di Gaza. Di mana Israel telah membunuh 42.200 korban, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.