Indonesia Desak Penyelidikan Serangan pada TNI oleh Tentara Israel
JAKARTA — Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan pasukan pertahanan Israel (IDF) di Lebanon Selatan yang melukai dua personil pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia.
Mengutip laman Kementerian Luar Negeri, Dua prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) tersebut mengalami luka ringan ketika jalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura. Naqoura terletak di Selatan Lebanon, dalam area yang disebut blue line. Pasukan perdamaian PBB berada kawasan tersebut di bawah mandat DK PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon.
Kedua personil tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik. Luka yang dialami dua personel tersebut berasal dari luncuran peluru berasal dari tank Merkava IDF. Menlu RI, Retno Marsudi sudah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda Force Headquarter Support Unit (FHQSU).
Terhadap serangan ini, UNIFIL juga telah keluarkan pernyataan mendesak IDF untuk mematuhi kewajiban dalam pastikan keamanan dan keselamatan personel dan premise PBB
Adapun Indonesia mengingatkan kepada IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personil UNIFIL. Indonesia menegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL.
Di samping itu Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan. Indonesia mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban.