10 Sebab Su-ul Khatimah
JAKARTA — Setiap muslim ingin dihindari dari akhir kehidupan yang buruk atau Su-ul Khatimah. Kondisi ini bisa terjadi apabila seseorang melakukan sebab-sebabnya.
Melalui pesan Telegram Pendakwah Ustadz Najmi Umar Bakkar menjelaskan 10 sebab terjadinya Su-ul Khatimah, berikut di antaranya :
(1). Melakukan kesyirikan / kekufuran
Seseorang yang memiliki aqidah Rusak, ragu dengan kebenaran islam, menganggap semua agama benar, menyakini agama tidak boleh mengatur urusan dunia, iman bercampur dengan kesyirikan, menolak hukum Allah dan mengingkari syariat-Nya.
Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman :
وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَدْبَارَهُمْۚ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ
“Dan sekiranya kamu melihat ketika para Malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), “Rasakan olehmu siksa Neraka yang membakar” (QS Al-Anfal ayat 50)
وَلَوۡ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوۡنَ فِىۡ غَمَرٰتِ الۡمَوۡتِ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةُ بَاسِطُوۡۤا اَيۡدِيۡهِمۡۚ اَخۡرِجُوۡۤا اَنۡفُسَكُمُؕ اَلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ الۡهُوۡنِ بِمَا كُنۡتُمۡ تَقُوۡلُوۡنَ عَلَى اللّٰهِ غَيۡرَ الۡحَـقِّ وَكُنۡتُمۡ عَنۡ اٰيٰتِهٖ تَسۡتَكۡبِرُوۡنَ
“Dan (Alangkah Ngerinya) seandainya Engkau melihat ketika orang-orang Zalim (berada) Dalam Kesakitan sakaratul maut, sedang Para Malaikat Memukul Dengan tangannya, (Sambil Berkata), “Keluarkanlah Nyawamu!”. Pada Hari Itu kamu akan dibalas dengan azab yang Sangat menghinakan. Karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang Tidak benar dan (juga dikarenakan) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya” (QS. Al-An’aam ayat 93)
(2). Melenceng dari Sunnah Nabi ﷺ dengan melakukan perbuatan Bidah
‘Abdul Haq Al-Isybili رحمه الله berkata :
“Su’ul Khatimah bisa terjadi pada Orang yang asalnya dia Berada di atas Sunnah (Ajaran yang Murni dari Rasulullah ﷺ), lantas keadaannya pun melenceng jauh dari jalan tersebut. Inilah Amalan yang menyebabkan akhir hidup seseorang itu menjadi jelek” (Al-I’tisham I/169-170)
(3). Melakukan amal kemunafikan (di keramaian dan sendirian, riya, ujub dan lainnya)
Su-ul Khatimah itu Tdk akan terjadi pada diri seseorang yang salih secara lahir dan batin di hadapan Allah. Penyebab Su-ul Khatimah itu adalah kemaksiatan batin (Tersembunyi) yang dilakukan oleh hamba yang tidak terlihat oleh manusia.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ
“Ada seseorang yang melakukan amalan penghuni Surga, hingga terlihat manusia menjadi penghuninya, padahal termasuk penghuni Neraka” (HR. Muslim no. 4792)
(4). Terus menerus berbuat maksiat (menunda-nunda taubat dan dosa besar menjadi kebiasaan, atau meremehkan Dosa), bahkan melakukan sampai ajal menjemput tanpa ia sempat berubah, berhijrah dan bertaubat
Allah Azza wa Jalla telah berfirman :
يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلٰۤىِٕكَةَ لَا بُشْرٰى يَوْمَىِٕذٍ لِّلْمُجْرِمِيْنَ وَيَقُوْلُوْنَ حِجْرًا مَّحْجُوْرًا
“(Ingatlah) Pada hari (ketika itu) mereka melihat Para Malaikat (Saat Sakaratul Maut), di mana pada hari itu tiada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka pun berkata: “Hijran Mahjuura (Semoga Allah ‘Menghindarkan’ bahaya ini dariku)” (QS. Al-Furqan ayat 22)
ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ظَالِمِيٓ أَنفُسِهِمۡۖ فَأَلۡقَوُاْ ٱلسَّلَمَ مَا كُنَّا نَعۡمَلُ مِن سُوٓءِۭۚ بَلَىٰٓۚ إِنَّ ٱللهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
“(yaitu) orang yg dicabut nyawanya oleh Para Malaikat dalam keadaan (berbuat) Zalim kepada diri sendiri, lantas mereka menyerahkan diri (dan berkata): “Kami Tidaklah Pernah Mengerjakan Sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Pernah !! (Yang kamu katakan adalah Dusta. Kamu tidak dapat Berbohong dan membela diri). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan” (QS. An-Nahl ayat 28)
(05). Akibat Bisikan dan Godaan Setan
Imam Ibnu Katsir رحمه الله berkata :
“Sungguh Dosa, Maksiat, serta Syahwat adalah sebab yang dapat menggelincirkan Manusia Di Saat Kematiannya, ditambah lagi dengan godaan Setan. Apabila maksiat dan godaan setan terkumpul, dan ditambah lagi dengan lemahnya iman, maka sungguh amat mudah berada dalam su-ul khatimah” (Al-Bidayah wan Nihayah IX/184)
Rasulullah صلى الله عليه و سلم berdoa :
أَللّٰهُمَّ اِنّي اَعُوْذُ بِكَ اَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَان عِنْدَ المَوْت
“…….Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Gangguan setan pada saat akan meninggal dunia…..” (HR. An-Nasaa’i dan al-Hakim, hadits dari Abi Yasar, Shahiihul Jaami’ no. 1282)
(6). Tidak mau beramal shalih (shalat berjamaah di masjid, sedekah, doa dan lainnya)
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ عَنْ مِيتَةِ السُّوءِ
“Sesungguhnya sedekah itu benar-benar Dapat Memadamkan Kemurkaan RABB (Allah) dan dapat Mencegah Kematian yang buruk (Su-ul Khatimah)” (HR. At-Tirmidzi no. 664, hadiits dari Anas bin Malik, lihat Silsilah ash-Shahiihah no.1908)
صنائعُ المعروفِ تقي مصارعَ السوءِ و الآفاتِ و الهلكاتِ
“Perbuatan-perbuatan Baik dapat menghindarkan seseorang itu dari kematian yang buruk, bencana dan kehancuran” (HR.Al-Hakim, hadits dari Anas, Shahiihul Jaami’ 3795)
(7). Tidak konsisten dan istiqamah di dalam ketaatannya kepada Allah Ta’ala
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ الزَّمَنَ الطَّوِيلَ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ ثُمَّ يُخْتَمُ لَهُ عَمَلُهُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ
“Ada seseorang yang sungguh-sungguh beramal dalam waktu yang lama dengan amalan ahli Surga, kemudian Menutup amalnya dengan amalan ahli Neraka” (HR.Muslim no. 2651, hadits dari Abu Hurairah)
(8). Berbuat zalim kepada makhluk (ghibah, fitnah, durhakai orang tua dan lainnya)
Imam Ibnul Jauzi رحمه الله berkata :
مَن حفظَ لسانهُ لأجلِ الله تعالىٰ في الدنيا، أطلقَ اللهُ لسانهُ بالشهادة عندَ الموتِ ولقاءِ الله تعالىٰ .ومَن سَرَّح لسانهُ في أعراضِ المسلمين، واتبعَ عَوراتهم، أمسكَ اللهُ لسانهُ عن الشهادةِ عند الموت
“Barangsiapa yg telah menjaga lisannya di dunia karena Allah Ta’ala, maka Allah akan memberi Kemampuan kepadanya untuk bisa mengucapkan kalimat Syahadat ketika akan mati dan ketika bertemu dgn Allah. Barangsiapa menjadikan lisannya bebas untuk mencela kehormatan kaum muslimin, dan juga mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah pun akan menahan lisannya mengucapkan kalimat syahadat ketika akan mati” (Bahrud Dumuu’ I/124)
(9). Cinta dunia dan tidak ingat kematian
‘Abdul Haq Al-Isybili رحمه الله berkata :
“Adapun penyebab terbesarnya (suul khatimah) Adalah tenggelam Dalam dunia, berpaling dari akhirat dan melakukan kemaksiatan kepada Allah Ta’ala” (Al-‘Aaqibah fii Dzikril Maut 178)
(10). Pengaruh teman bergaul yang jelek
Ulama Tabi’in, Mujahid رحمه الله berkata :
“Barangsiapa mati, maka akan Datang di hadapan dirinya orang yang Satu majelis (Setipe) Dengannya. Jika ia biasa duduk, di majelis orang yang selalu menghabiskan waktu dalam kesia-siaan, maka itu yang menjadi temannya saat Sakaratul maut. Tapi jika di kehidupannya ia selalu duduk Bersama Ahli Dzikir (yang Senantiasa ingat Allah), maka itulah yang menjadi Teman yang akan menemaninya saat Sakaratul Maut (At-Tadzkirah Imam Al-Qurthubi I/38)
Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman :
أَمۡ حَسِبَ ٱلَّذِينَ ٱجۡتَرَحُواْ ٱلسَّيِّـََٔاتِ أَن نَّجۡعَلَهُمۡ كَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَوَآءً مَّحۡيَاهُمۡ وَمَمَاتُهُمۡۚ سَآءَ مَا يَحۡكُمُونَ
“Apakah Orang-orang yang Telah melakukan kejahatan itu mengira bahwasanya Kami akan memperlakukan mereka itu seperti Orang-orang yang Beriman, dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mereka? Alangkah buruknya penilaian mereka” (QS. Al-Jaatsiyah ayat 21)