Percepat Pembangunan IKN, Operasi Modifikasi Cuaca Diperpanjang

0

Ibu Kota Nusantara dok.oikn

JAKARTA — Pemerintah terus mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Namun, kendala cuaca dan bencana bisa menjadi penghambat dalam pembangunan IKN. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, perlu dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

“Atas usulan kebutuhan dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Pemprov Kaltim, dan tentu saja dari Kepala Otorita IKN, untuk Operasi Modifikasi Cuaca yang dilakukan BNPB tetap dilakukan,” ungkap Muhadjir dikutip dari laman Kemenkopmk.

Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) potensi curah hujan di wilayah Kalimantan Timur, khususnya di kawasan IKN masih tinggi. Kondisi cuaca yang sedang memasuki musim hujan ini meningkatkan risiko bencana longsor dan banjir.

Muhadjir mengatakan, Operasi Modifikasi Cuaca di kawasan IKN akan diperpanjang hingga 12 September 2024. “Setidaknya operasinya berlanjut sampai tanggal 12 September 2024. Hingga target-target pembangunan fisik di IKN bisa tercapai maksimal,” kata Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, Operasi Modifikasi Cuaca yang dilakukan pemerintah di IKN adalah upaya untuk meminimalkan risiko bencana sehingga masyarakat tetap aman dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur fisik IKN termasuk pembangunan Bandara VVIP dapat selesai tepat waktu.

“Kita harapkan kalau tidak ada bencana banjir dan tanah longsor atau hujan yang tidak bisa dikendalikan itu bisa dicegah maka target bisa dipenuhi,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjelaskan bahwa di Kalimantan Timur masih tinggi potensi hujan, dan terdapat beberapa titik rawan banjir dan tanah longsor. Sehingga upaya operasi modifikasi cuaca dilakukan supaya hujan tak datang secara deras dan diarahkan ke tempat lain.

Suharyanto menerangkan, operasi modifikasi cuaca telah dilakukan di kawasan IKN semenjak Juli hingga Agustus 2024. Dia menyampaikan bahwa persentase keberhasilan operasi modifikasi cuaca pada Juli mencapai di atas 90 persen dan berjalan baik pada Agustus. Kemudian, Suharyanto menyampaikan, operasi modifikasi cuaca yang dilakukan tidak hanya dilakukan di Kalimantan Timur saja, tetapi telah dilakukan di seluruh wilayah Indonesia untuk mencegah terjadinya bencana ketika untuk mengurangi turunnya hujan.

“Sehingga kita menyelenggarakan Operasi Modifikasi Cuaca supaya hujannya tidak datang deras dan bisa dialihkan ke tempat lain. Sehingga tempat yang dikhawatirkan terjadi longsor bisa terkendali,” kata dia.

Sebelumnya IKN disebut didesain sebagai kota masa depan, berkelanjutan, dan diproyeksikan akan diisi oleh talenta muda, khususnya generasi Z dan milenial. Dengan adanya IKN diharapkan akan menimbulkan pemerataan pembangunan dan juga SDM di Indonesia.

“IKN adalah lambang kota yang akan menjadi episentrum pembangunan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Plt. Kepala Otorita IKN tersebut menambahkan bahwa kehadiran ASN di IKN tidak sebatas bertalenta, tapi juga harus memiliki target yang jelas serta mampu menerapkan strategi yaitu sistem planning, programming, dan budgeting. “Harus bisa men-delivery program yang diamanahkan kementerian/lembaga masing-masing,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *