Waktu Terkabulnya Doa, Antara Azan dan Iqamah
JAKARTA — Doa muslim yang dipanjatkan antara azan dan iqamah akan dikabulkan. Hal ini sesuai dengan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Seperti dikutip dari buku Sunnah dan Dzikir Harian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, Memanjatkan permohonan setelah azan Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhuma, bahwasanya pernah ada seseorang berkata kepada Nabi,
“Wahai Rasulullah, sungguh para muadzin itu mendapatkan kebaikan yang lebih dibandingkan yang lain.” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, “Ucapkanlah kalimat yang serupa seperti kalimat yang diserukan oleh muadzin, lalu setelah azan itu selesai maka berdoalah kepada Allah dan mintalah apa saja yang kamu inginkan karena pasti akan dikabulkan.” (HR. Abu Dawud no.524. Hadits ini dikategorikan sebagai hadits hasan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Nataij Al-Afkar 1/367, dan oleh Al-Albani dalam kitab Shahih Al-Kalim Ath-Thayib hal.73)
Diriwayatkan pula, dari Anas Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Berdoa di waktu antara azan dan iqamah itu pasti akan dikabulkan.” (HR. An-Nasa’i no.9895, dan dikategorikan sebagai hadits shahih oleh Ibnu Khuzaimah 1/221/425)
Sementara itu, muslim juga disyariatkan untuk memanjatkan doa yang diajarkan oleh Nabi setelah azan. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu ia berkata,
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Barangsiapa yang mendengar seruan azan, lalu ia berdoa ‘allahumma rabba hadzihid-da ‘watit-taammah wash-shalatil-qaaimah, aati muhammadanil-wasilata wal-fadhilah, wab-atsmu maqaman mahmudanilladzi wa’attah,” maka ia berhak untuk mendapatkan syafaat dariku di hari kiamat nanti.” (HR. Bukhari no.614)
Adapun waktu-waktu utama bagi terkabulnya doa, yang dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, adalah sebagai berikut:
- Setelah shalat.
Jika kamu telah selesai melakukan shalat wajib, maka itulah saatnya untuk berdoa. Berdoalah kepada Allah Ta’ala. sesuai dengan kemampuanmu, terutama pada akhir tahiyat sebelum salam.
Adapun setelah salam, lalu kamu langsung mengangkat kedua tangan untuk berdoa, hal ini tidak ada haditsnya. Rasulullah ﷺ tidak pernah melakukan hal seperti itu, tidak pula para sahabat. Akan tetapi, berdoalah sebelum salam.
- Waktu di antara azan dan iqamah
Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Nasa’i. Jika seorang muadzin telah mengumandangkan adzan, perbanyaklah berdoa. Dan memohonlah agar doamu diterima oleh-Nya dan Dia memberikan apa yang kamu harapkan. - Pada saat sujud.
Rasulullah ﷺ telah bersabda, “Jarak yang paling dekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud kepada-Nya. Maka, perbanyaklah doa pada saat itu” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i). Dalam riwayat yang lain menggunakan redaksi: “…maka engkau akan dikabulkan” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i). Maksudnya, kemungkinan dikabulkannya doamu sangat besar sekali. Jika engkau meletakkan kepalamu di lantai
untuk bersujud maka bacalah subhana rabbiyal a’la lalu berdoalah sebanyak-banyaknya. - Pada sepertiga malam yang terakhir.
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan, “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘turun’ ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir dan berkata, “Adakah orang yang meminta? maka Aku akan memberinya. Adakah yang berdoa? maka aku akan mengabulkannya. Adakah yang memohon ampun? Maka Aku akan mengampuninya” (HR Bukhari dan Muslim). - Setelah shalat Ashar pada hari Jumat.
Pada hari Jumat ada suatu waktu di mana seorang hamba muslim jika berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada waktu itu, pasti Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doanya. Waktu itu adalah sehabis shalat Ashar Pada hari Jumat. - Pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah)
Yaitu hari di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala menampakkan rahmat-Nya kepada manusia.