PBB Prihatin atas Konflik yang Terjadi antara Hizbullah – Israel

NEW YORK — Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres begitu prihatin dengan baku tembak lintas batas yang terjadi semalam antara Israel dan Hizbullah. Hal ini disampaikan jur bicara Guterres, Stephane Dujarric pada Ahad (25/8/2024).

“Tindakan ini membahayakan penduduk Lebanon dan Israel, serta mengancam keamanan dan stabilitas regional. Sekretaris Jenderal menyerukan de-eskalasi segera dan agar para pihak segera kembali ke penghentian permusuhan dan sepenuhnya menerapkan resolusi 1701 (2006),” kata Dujarric dilansir dari laman Anadolu Agency.

Hizbullah Lebanon mengumumkan pada Ahad bahwa mereka telah meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak ke Israel pada Sabtu (24/8/2024) malam. Hal ini disebut sebagai bagian dari tahap pertama tanggapannya terhadap pembunuhan komandan senior Fouad Shukr oleh Tel Aviv akhir bulan lalu.

Pengumuman itu muncul tak lama setelah tentara Israel menyerang Lebanon selatan dengan serangan udara skala besar. Serangan diklaimnya ditujukan untuk mencegah Hizbullah melancarkan serangan.

Hizbullah menyebut klaim Israel melakukan serangan pendahuluan disebut kosong, dan tidak konsisten dengan situasi sebenarnya di lapangan. Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dijadwalkan menyampaikan pidato pada hari Minggu untuk menanggapi situasi tersebut.

Semenjak 8 Oktober 2023, Hizbullah telah terlibat dalam baku tembak harian dengan tentara Israel di perbatasan Lebanon-Israel. Hal ini mengakibatkan ratusan korban, sebagian besar di pihak Lebanon.

Adapun eskalasi terjadi dengan latar belakang serangan gencar Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.300 warga Palestina semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing dan membuat sebagian besar orang kehilangan tempat tinggal, kelaparan, dan rentan terhadap penyakit.