Hepatitis Sebabkan 3.500 Kematian Setiap Hari

0

world hepatitis day

JAKARTA — Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, hepatitis kini menyaingi tuberkulosis sebagai penyakit menular pembunuh utama. Virus ini merenggut sekitar 3.500 nyawa setiap hari.

“Laporan ini memberikan gambaran yang meresahkan, meskipun ada kemajuan secara global dalam mencegah infeksi hepatitis, angka kematian terus meningkat karena terlalu sedikit penderita hepatitis yang didiagnosis dan diobati,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Ghebreyesus dilansir dari laman National News.

Hal ini disebut membahayakan tujuan ambisius WHO untuk memberantas hepatitis pada akhir dekade ini. Data dari 187 negara, yang diungkapkan dalam Laporan Hepatitis Global pada 2024, menunjukkan jumlah kematian terkait virus ini meningkat dari 1,1 juta pada 2019 menjadi 1,3 juta pada 2022, jumlah yang sama dengan tuberkulosis.

Hepatitis B masih menjadi pembunuh terbanyak. Virus ini merenggut 83 persen nyawa, sementara hepatitis C bertanggung jawab atas kematian lainnya.

Ghebreyesus mengatakan, laporan tersebut menyoroti kegagalan otoritas kesehatan dalam mendiagnosis virus tersebut. “WHO berkomitmen untuk mendukung negara-negara untuk menggunakan semua alat yang mereka miliki, dengan harga terjangkau, untuk menyelamatkan nyawa dan membalikkan tren ini,” kata dia.

“Meskipun tersedia alat-alat canggih dengan harga murah, banyak negara tidak menggunakannya dalam skala yang memadai,” lanjut dia.

Terdapat lima virus hepatitis di antaranya, A, B, C, D dan E. Berbeda dengan hepatitis B dan C, hepatitis A yang tidak terlalu parah tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan sering tertular dari air kotor atau makanan yang terkontaminasi.

Sementara orang-orang tertular hepatitis B dan C yang lebih serius melalui paparan, baik selama prosedur medis invasif atau prosedur gigi dengan menggunakan peralatan yang terkontaminasi. Penularan lebih umum lagi setelah melakukan kontak dengan pembawa virus melalui hubungan seksual atau dengan berbagi jarum suntik obat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *