AS Kembali Pasok Bantuan Militer Israel
GAZA — Meskipun banyak korban sipil dan pelanggaran hukum internasional, Amerika Serikat (AS) terus memberikan bantuan militer kepada Israel untuk operasinya di Jalur Gaza. Selain menjadi sekutu politik terpenting Tel Aviv, Washington tetap menjadi pemasok senjata terbesar bagi militer Israel.
Melansir laman Anadolu Agency, Kongres menyetujui bantuan militer Israel senilai 17 miliar dolar AS berdasarkan paket bantuan militer luar negeri senilai 95 miliar dolar AS pada April.
Adapun Israel telah membunuh lebih dari 38 ribu warga Palestina semenjak serangan lintas batas yang merenggut 1.200 nyawa. Tindakan tersebut telah memicu bencana kemanusiaan.
Penanganan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap serangan Gaza telah meresahkan Presiden AS Joe Biden. Meski begitu, belum ada pembatasan serius terhadap pasokan senjata militer Israel.
Netanyahu bahkan menuduh pemerintahan Biden membatasi bantuan militer. Di samping itu, para pejabat AS mengonfirmasi penghentian pengiriman yang mencakup bom seberat 2.000 pon, dengan alasan kekhawatiran akan jatuhnya korban sipil di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Namun angka-angka yang bocor ke media menunjukkan bahwa tindakan Washington datang terlambat dan mungkin tidak efektif dalam praktiknya.
Sumber resmi, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengungkapkan bahwa dari 7 Oktober hingga 28 Juni, AS mengirimkan setidaknya 14.000 bom MK-84 yang digunakan dalam pesawat pembom ke Israel, bersama dengan 6.500 bom seberat 227 kilogram, 3.000 bom berpemandu presisi. Rudal Hellfire, 1.000 bom penghancur bunker, 2.600 bom kaliber kecil dijatuhkan dari pesawat dan amunisi lainnya.
Pemerintahan Biden juga mengizinkan pengiriman satu kali secara simbolis amunisi pesawat seberat satu ton pada Mei. Sebuah memo internal yang dibagikan di antara para pemimpin Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Kongres lainnya mengatakan penghentian pengiriman bom seberat satu ton menyumbang kurang dari satu persen dari dukungan militer yang diberikan AS kepada Israel semenjak 7 Oktober.