23 Desember 2024

550.000 Warga Israel Tinggalkan Negaranya

0
thumbs_b_c_0b5a6197636a82994d33d570777c27e7

dok.anadoluagency

YERUSALEM — Otoritas Kependudukan dan Imigrasi menyatakan lebih dari setengah juta warga Israel meninggalkan negaranya dan tidak kembali selama enam bulan pertama perang Israel-Hamas.

Melansir laman Anadolu Agency, Data otoritas Israel menunjukkan bahwa jumlah warga Israel yang meninggalkan negaranya sejak Oktober tahun lalu sekitar 550 ribu. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan mereka yang kembali pada Paskah tahun ini pada April.

Situs berita Times of Israel mengatakan bahwa apa yang disebut pelarian sementara bagi warga Israel selama perang atau kesulitan teknis untuk kembali, kini telah berubah menjadi tren permanen, atau migrasi permanen.

Menurut data dari Biro Pusat Statistik Israel, pada April, populasi Israel mencapai 9,9 juta jiwa, termasuk lebih dari dua juta warga Palestina, 400 ribu warga Palestina di Yerusalem Timur, dan 20 ribu warga Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Jutaan orang Israel memiliki kewarganegaraan ganda karena mereka memiliki setidaknya satu kewarganegaraan lain selain kewarganegaraan Israel.

Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Zionis telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza semenjak serangan 7 Oktober tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 37.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 86.000 lainnya terluka. Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sementara Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *