4 Penghalang Terkabulnya Doa
JAKARTA — Setiap muslim ingin doanya segera dikabulkan, akan tetapi ada beberapa hal yang menjadi penghalang terkabulnya doa. Di antaranya memakan harta haram menjadi penghalang terkabulnya doa.
Dikutip dari buku Keagungan Hari Arafah oleh Abu Ubaidah, Seorang berdoa harus menghindari beberapa penghalang terkabulnya doa. Berikut beberapa penghalang terkabulnya do’a yang lainnya juga:
1. Makan yang haram
Hendaklah seorang insan tidak memakan yang haram. Barangsiapa makan sesuatu yang haram, baik itu dzat makanannya atau hasil usahanya seperti riba, bunga dan sebagainya, maka doanya tidak akan terkabulkan. Yahya bin Muadz ar-Rozi berkata: “Bagaimana mungkin aku berdoa kepada-Mu sedangkan aku memaksiatiMu? Dan bagaimana pula aku tidak berdoa kepada-Mu sedangkan Engkau Maha Pemurah?!”
Syaikh al-Faqiih Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata: “Nabi menganggap mustahil bahwa orang yang seperti ini doanya akan dikabulkan. Padahal dia telah mengerjakan sebab-sebab dikabulkannya doa dan pantas untuk dikabulkan. Akan tetapi, tatkala dia memakan yang haram, jadilah doanya amat jauh untuk diterima oleh Allah. Kita memohon kepada-Nya keselamatan”.
2. Meninggalkan kewajiban dan menerjang larangan
Sebagian salaf mengatakan: “Jangan engkau berprasangka lambat tekabulnya doa. Karena sungguh engkau telah menutup jalannya dengan berbuat maksiat”.
3. Tergesa-gesa supaya dikabulkan
Jangan tergesa-gesa ingin doanya dikabulkan. Hingga apabila doanya belum terkabulkan menjadi malas dan malah tak berdoa lagi. Nabi melarang hal ini, dan menjadikan tergesa-gesa ingin dikabulkannya doa termasuk penghalang terkabulnya doa. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
يُسْتجَابُ لأَحَدِكُم مَا لَم يعْجلْ: يقُولُ دَعوتُ فَلم يسْتَجبْ لِي.
Akan dikabulkan doa salah seorang di antara kalian selama ia tidak tergesa-gesa. Dia malah berkata: aku sudah berdoa tetapi tidak dikabulkan. (HR Bukhari dan Muslim)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Termasuk yang mencegah terkabulnya doa adalah tergesa-gesanya seorang hamba dan berputus asa dari terkabulnya doa, hingga ia lemas dan meninggalkan doanya. Orang yang semacam ini ibarat orang yang menebar benih, atau menanam tanaman, setiap hari dia rawat dan diberi air, tatkala belum membuahkan hasil, lantas mengabaikan dan meninggalkannya begitu saja”.
4. Doa yang berisi dosa atau memutus hubungan kerabat
Agar doa kita diterima di sisi Allah, maka jadikanlah untaian doa yang kita panjatkan tidak mengandung kejelekan dan dosa. Rasulullah ﷺ bersabda:
لا يزال يستجاب للعبد ما لم يَدْعُ بإثم، أو قطيعة رحِم
Doa seorang hamba akan dikabulkan selama dia tidak berdoa dengan dosa dan memutus silaturrahim. (HR Muslim)