10 Penyesalan di Akhirat, Termasuk Menghabiskan Dunia dengan Jabatan
JAKARTA — Manusia akan berada dalam penyesalan di kehidupan akhirat kelak. Banyak di antara manusia yang lalai untuk akhirat. Salah satu penyesalan manusia di hari akhir nanti yakni menghabiskan hidup di dunia dengan harta dan jabatan.
Pendakwah Ustadz Najmi Umar Bakkar melalui pesan Telegram mengungkapkan sejumlah penyesalan manusia di akhirat. Berikut di antaranya:
(1). Penyesalan Setelah Kematian
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
“Dan infakkan sebagian dari apa yang Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kpd salah seorang diantara kamu lalu dia pun berkata (menyesali) : “Wahai Rabbku, Sekiranya Engkau Berkenan Utk menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, niscaya Aku dapat Bersedekah dan aku pun akan termasuk orang-orang yang salih” (QS.Al-Munafiqun ayat 10)
حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), sehingga apabila datang Kematian Kepada Seseorang Dari Mereka, Dia Pun berkata : “Ya Tuhanku, Kembalikan aku (ke dunia) agar aku dapat beramal shalih yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak!! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja, dan di hadapan mereka ada barzakh Sampai Pada Hari Mereka dibangkitkan” (QS.Al-Mukminun ayat 99-100)
(2). Penyesalan Di Hari Kebangkitan
فَاِنَّمَا هِىَ زَجۡرَةٌ وَّاحِدَةٌ فَاِذَا هُمۡ يَنۡظُرُوۡنَ وَقَالُوۡا يٰوَيۡلَنَا هٰذَا يَوۡمُ الدِّيۡنِ
“Maka sesungguhnya hari kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja, maka seketika itu mereka melihatnya. Dan Mereka Berkata : “Alangkah Celaka Kami!” (Kiranya) inilah hari pembalasan itu” (QS. Ash-Shaaffaat ayat 19-20)
(3). Penyesalan Saat Amal Dihisab
وَوُضِعَ الۡكِتٰبُ فَتَرَى الۡمُجۡرِمِيۡنَ مُشۡفِقِيۡنَ مِمَّا فِيۡهِ وَ يَقُوۡلُوۡنَ يٰوَيۡلَـتَـنَا مَالِ هٰذَا الۡـكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيۡرَةً وَّلَا كَبِيۡرَةً اِلَّاۤ اَحۡصٰٮهَا ۚ وَوَجَدُوۡا مَا عَمِلُوۡا حَاضِرًا ؕ وَ لَا يَظۡلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا
“Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lantas engkau pun akan Melihat orang yang Berdosa Merasa Ketakutan Terhadap apa yang Telah (Tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata : “Oh, Betapa Celakanya kami, Kitab apakah ini, tidak ada yang Tertinggal, baik yang kecil maupun yang besar melainkan tercatat semuanya”, serta mereka dapati (semua) apa yang Telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu Tidaklah Menzhalimi Seorang jua pun” (QS. Al-Kahfi ayat 49)
(4). Penyesalan Seorang Yang Habiskan Dunia Ini dengan Harta Dan Jabatan
وَاَمَّا مَنۡ اُوۡتِىَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ فَيَقُوۡلُ يٰلَيۡتَنِىۡ لَمۡ اُوۡتَ كِتٰبِيَهۡۚ
وَلَمۡ اَدۡرِ مَا حِسَابِيَهۡۚ يٰلَيۡتَهَا كَانَتِ الۡقَاضِيَةَ مَاۤ اَغۡنٰى عَنِّىۡ مَالِيَهۡۚ هَلَكَ عَنِّىۡ سُلۡطٰنِيَهۡۚ
“Dan adapun orang yg kitabnya diberikan di Tangan kirinya, maka dia pun berkata : “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) Tidak Diberikan kepadaku, Sehingga Aku Tidak mengetahui bagaimana perhitunganku. Duhai, sekiranya (Kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu, hartaku tidak Berguna sama sekali bagiku, telah hilang dariku kekuasaanku” (QS. Al-Haqqah ayat 25-29)
(5). Penyesalan Setelah Di Neraka
وَقَالُوۡا لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ اَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِىۡۤ اَصۡحٰبِ السَّعِيۡرِ
“Dan mereka berkata : “Sekiranya (dulu) kami Mendengarkan atau Memikirkan (Peringatan), tentu kami tdk termasuk Penghuni Neraka Yang Menyala-nyala” (QS. Al-Mulk ayat 10)
(6). Penyesalan Orang Kafir
اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرٰبًا
“Sesungguhnya Kami Telah Peringatkan kepadamu (orang kafir) Azab yang Dekat, pada Hari Manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh Kedua Tangannya, dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah” (QS. An-Naba’ ayat 40)
(7). Penyesalan Ahlul Bid’ah
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا
“Dan (ingatlah) pada hari (Ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata: “Wahai ! Sekiranya (Dulu) Aku Mengambil jalan bersama Rasul” (QS. Al-Furqan ayat 27)
(8). Penyesalan Seseorang Yang Salah Dalam Memilih Teman Di Dunia
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا
“Wahai, Celakalah Aku !! Sekiranya (Dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (Ku). Sesungguhnya, dia itu Telah menyesatkanku dari peringatan (yaitu Alquran) saat (Alquran) tersebut telah Datang Kepadaku. Dan Setan memang pengkhianat Manusia” (QS. Al-Furqan ayat 28-29)
(9). Penyesalan Mengikuti Pemimpin-pemimpin Yang Durhaka Dan Juga Menyesatkan
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوْهُهُمْ فِى النَّارِ يَقُوْلُوْنَ يٰلَيْتَنَآ اَطَعْنَا اللّٰهَ وَاَطَعْنَا الرَّسُوْلَا۠ وَقَالُوْا رَبَّنَآ اِنَّآ اَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاۤءَنَا فَاَضَلُّوْنَا السَّبِيْلَا۠
“Pada hari (Ketika) wajah-wajah mereka dibolak-balikkan dalam Neraka, mereka berkata : “Wahai, sekiranya dahulu kami taat kepada Allah, dan taat (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata : “Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami telah Menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)” (QS. Al-Ahzab ayat 66-67)
(10). Penyesalan Orang Yang Tidak Mau Melakukan Amal Saleh Selama Di Dunia
وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ رَبَّنَآ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu Melihat orang-orang yang Berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata) : Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, Maka “Kembalikanlah Kami (ke dunia), Niscaya Kami Akan Berbuat kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin” (QS. As-Sajdah ayat 12)